Rabu, 03 Mei 2017

Jenis-Jenis Dinosaurus Terbaik Serta Termenakjubkan Yang Pernah Hidup Di Bumi




TYRANNOSAURUS - REX



Tyrannosaurus merupakan satu-satunya karnivora besar di ekosistem, yang didalam banyak keadaan dapat dengan mudahnya untuk  memangsa dan juga menggigit berbagai mangsa yang berukuran besar, sedang, ataupun kecil. luka bekas goresan dan gigitan dari Tyrannosaurus pada mangsanya, biasanya ditandai ketika ditemukan tanda goresan pada tulang, dan potongan yang lepas karena digigit. Pada realitanya Tyrannosaurus juga tak hanya memburu dan memakan dinosaurus herbivora, tapi juga memakan satu sama lain, sesama Tyrannosaurus. 

Sejumlah spesimen tyrannosaurus, termasuk Tyrannosaurus, menunjukkan jejak makanan dari sesama tyrannosaurus. Dan sejauh ini, telah ditemukan 30 spesies tyrannosaurus sejauh ini, dan ada lebih banyak lagi yang menanti deskripsi dari para ilmuwan. Beberapa spesies tersebut dikenali dari sejumlah spesimen komplet dan kita punya gambaran tentang rentang variasi dalam spesies: seperti apa wujudnya ketika anak-anak dan bagaimana mereka tumbuh.

 

 

CARNOTAURUS

Carnotaurus merupakan salah satu dinosaurus karnivora dari famili yang sama dengan Allosaurus, sepupu jauhnya yang hidup pada zaman Jura. Dinosaurus ini punya banyak keunikan. Salah satunya ialah ketika seekor Carnotaurus menggunakan  tanduk sebagai senjata ketika melawan individu sejenis, yang mirip ataupun serupa dengan gaya bertarung domba jantan. Tidak ada bukti struktur yang saling mengunci, sehingga tidak ada yang bisa berdebat bahwa caranya bertarung mirip dengan rusa. Ukuran: Sekitar 8 meter (26 kaki) panjangnya, dengan berat antara 1.488 kg dan 2.626 kg (1,6-2,9 ton pendek), tergantung pada metode estimasi.

Carnotaurus (/ˌkɑrnɵtɔrəs /;. Berarti "banteng pemakan daging"), mengacu jelas pada tanduk seperti-banteng (Latin Carno [carnis] = daging + taurus = banteng) adalah dinosaurus predator yang besar. Hanya satu spesies, Carnotaurus sastrei telah digambarkan sejauh ini. Carnotaurus hidup di Patagonia, Argentina (La Colonia Formasi) selama tahap Campanian atau Maastrichtian dari Kapur Akhir. Ia ditemukan oleh José Bonaparte, yang telah menemukan banyak dinosaurus lain  Amerika Selatan. 

 

 

SPINOSAURUS


Spinosaurus (Dari Bahasa Yunani, Spino= Tulang belakang atau duri, dan Sauros= kadal[1])merupakan dinosaurus terbesar dari anggota Spinosaurida. Spinosaurus juga merupakan satu dari tiga Theropoda terbesar sepanjang masa, yang hidup di daerah yang kini bisa dikenali sebagai Afrika bagian Utara. Spinosaurus cukup terkenal saat ini, karena ukurannya mengalahkan Tyrannosaurus dan Mapusaurus.

Spinosaurus merupakan Theropoda raksasa yang dapat tumbuh hingga 15 m dengan tinggi sekitar 5 m (sampai layarnya) dan berat mencapai 7, 6 ton. Panjang tengkorak Spinosaurus 1,75 m dengan seratus gigi-gigi runcing yang lurus sepanjang kira-kira 17 cm. Ciri khas Spinosaurus adalah tulang belakangnya yang meninggi hingga 1,8 m atau 2,2 m dan merupakan layar yang dilapisi kulit. Di bawah lapisan kulit keras yang liat tersebut terdapat pembuluh darah yang berguna untuk mengatur suhu tubuh Spinosaurus atau untuk menarik perhatian betina saat musim kawin, karena diperkirakan layar Spinosaurus dapat berubah warna seperti kulit bunglon. Spinosaurus juga mempunyai lubang hidung yang tidak terletak di ujung moncong seperti kebanyakan Theropoda, melainkan di dekat matanya supaya bisa bernapas di permukaan air seperti Buaya.

 

 

CRYOLOPHOSAURUS

Cryolophosaurus (/ˌkrˌlfˈsɔːrəs/ or /krˌɒlfˈsɔːrəs/; "CRY-oh-loaf-oh-SAWR-us") adalah sebuah genus dari Theropoda besar yang diketahui hanya dari satu spesies tunggal, Cryolophosaurus ellioti, diketahui dari periode Jura Awal di Antartika. Panjangnya sekitar 6.5 meter (21.3 ft) dan beratnya sekitar 465 kilogram (1,025 lb), menjadikannya salah satu theropoda terbesar pada masanya. Individu dari spesies ini bahkan mungkin telah tumbuh lebih besar, karena satu-satunya spesimen yang diketahui mungkin merupakan theropoda yang belum dewasa sepenuhnya.

Cryolophosaurus diketahui dari satu tengkorak, satu tulang paha, dan material lainnya, tengkorak dan tulang paha tersebut yang telah menyebabkan klasifikasinya menjadi sangat bervariasi. Tulang pahanya memiliki banyak karakteristik primitif yang mengklasifikasikan Cryolophosaurus sebagai dilophosaurid atau neotheropoda di luar Dilophosauridae dan Averostra, sedangkan karena tengkoraknya memiliki banyak ciri lanjutan, menyebabkan genusnya dikategorikan tetanuran, abelisaurid, ceratosaur, dan bahkan allosaurid. Sejak deskripsi awalnya, konsensusnya adalah bahwa Cryolophosaurus termasuk di antara anggota primitif dari Tetanurae atau kerabat dekat dari kelompok itu.

 

 

SAUROPHAGANAX

Saurophaganax yang berarti (penguasa pemangsa kadal) adalah sejenis dinosaurus theropoda yang hidup di Amerika Utara pada akhir Periode Jurasik (sekitar 151-150 juta tahun lalu). Dinosaurus ini merupakan anggota famili Allosauridae, yang merupakan salah satu kelompok pemangsa utama pada akhir Periode Jurasik. Jenis allosaurid lain yang diketahui adalah Allosaurus dan Epanterias. Fosil Saurophaganax ditemukan pada 1931-1932 di wilayah Oklahoma yang merupakan bagian dari Formasi Morrison, yang juga merupakan salah satu situs fosil paling terkenal di Amerika Utara.

Saurophaganax merupakan salah satu dinosaurus pemangsa terbesar pada masanya, sekaligus salah satu predator terbesar yang pernah ada. Panjang tubuhnya mampu mencapai 10-13 meter, setara dengan beberapa theropoda raksasa dari zaman Kapur seperti T.rex, Giganotosaurus, dan Carcharodontosaurus. Selain Saurophaganax, ada beberapa jenis theropoda besar lain yang juga hidup di Formasi Morrison yaitu Torvosaurus, Ceratosaurus, Marshosaurus, Stokesosaurus, Ornitholestes, dan Allosaurus (yang merupakan jenis predator paling dominan di Formasi Morrison).

 

 

MAPUSAURUS

Mapusaurus adalah salah satu Dinosaurus karnivora theropoda yang hidup pada zaman kapur. Panjang tubuh nya 11 sampai 13 meter, dan termasuk dinaurus karnivora terbaesar di dunia. Mempunyai kekerabatan dengan Carcharodontosaurus dan Giganotosaurus. Fosil nya ditemukan di daerah Argentina. Tipe kaki belakang Mapusaurus mirip dengan tipe kaki belakang dinosaurus theropoda yang lain, dan allosaurus paling mirip dengan kaki belakang mapusaurus. Tapi sebaliknya, tyrannosaurus memiliki kaki belakang yang berbeda dikarenakan keduanya memiliki nenek moyang yang berbeda.

Tulang paha mapusaurus panjang dan kuat, dan memiliki lapisan yang membuat otot menempel dengan rekat. Dilihat dari keseluruhanya Tulang paha mapusaurus memiliki persamaan dengan dinosaurus theropoda besar yang lain. Seperti Tulang paha, tulang metatarsus Mapusaurus pun sangat keras. ini dilihat dari bentuknya tulang metatarsus Mapusaurus, ini cocok untuk menahan berat tubuh yang mencapai 9 ton. Tipe gigi Mapusaurus sama dengan tipe gigi Carcharodontosaurus. Tipe gigi ini berbentuk seperti pisau yang sangat tajam. Gigi ini berbeda dengan gigi tyrannosaurus yang berbentuk besar dan keras sehingga giginya menjadi teba, sedangkan gigi Mapusaurus tipis dan panjang sehingga tidak tebal.

 

 

MAJUNGASAURUS


Majungasaurus (/ məˌdʒʌŋɡəsɔːrəs /; "kadal Mahajanga") adalah genus dinosaurus theraphod abelisaurid yang hidup di Madagaskar dari 70 sampai 66 juta tahun yang lalu, pada akhir Periode Kapur. Genus tersebut mengandung satu spesies, yaitu Majungasaurus crenatissimus. Dinosaurus ini sempat disebut Majungatholus, sebuah nama yang sekarang dianggap sebagai sinonim junior dari Majungasaurus.            

Seperti abelisaurida lainnya, Majungasaurus adalah pemangsa bipedal dengan moncong pendek. Meski forelimbs tidak sepenuhnya dikenal, mereka sangat pendek, sementara anggota badan belakangnya lebih panjang dan sangat gempal. Hal ini dapat dibedakan dari abelisaurida lain oleh tengkorak yang lebih luas, tekstur yang sangat kasar dan tulang yang menebal di atas moncongnya, dan tanduk bulat tunggal di atap tengkoraknya, yang pada awalnya salah untuk kubah pachycephalosaurus. Ini juga memiliki lebih banyak gigi di rahang atas dan bawah daripada kebanyakan abelisaurida.

 


DIMETRODON

Dimetrodon pada dasarnya, memiliki kenyataan yang mengejutkan, yang tak lain yaitu karakteristik dari dimetrodon sendiri yang bila dilihat dari segi mangsanya dapat dikatakan bahwasannya Dimetrodon memakan reptil dan bahkan juga tidak segan-segan memakan bayi-bayinya sendiri. Beberapa orang ahli berpendapat bahwa dimetrodon dapat berubah warna seperti bunglon. Diperkirakan keguanaan layar pada dimetrodon ialah untuk menghangatkan dirinya atau sebagai alat kamuflase ketika ia bersembunyi ke rawa ataupun sebagai alat membantu menahan angin dan untuk berenang.

Selain itu, realita lain dari Dimetrodon yaitu bahwasannya dia tidak dapat dikategorikan/tergolong sebaik Dinosaurus karena kakinya yang membengkok ke samping dan lebih mirip dengan postur tubuh buaya. Hewan yang memiliki layar yang sangat besar dan hidup sekitar 260 juta tahun lalu ini, ternyata tidak hidup bersamaan dengan dinosaurus. Hal ini dikarenakan dimetrodon telah punah sejak 35 juta tahun sebelum kemunculan dinosaurus yang pertama. Bila dilihat dari bentuk fisiknya dimetrodon memiliki panjang tubuh sekitar 3,6 meter dari moncong sampai keekor dan juga tinggi 1,98 meter sampai ke puncak layar yang berada di atas punggungnya, serta berat badan dimetrodon juga hanya berkisar sekitar 248 kg. 



PACHYCEPHALOSAURUS












Pachycephalosaurus (nama ilmiahnya berarti "kadal bertengkorak tebal") adalah herbivora dari keluarga ornithischien pachycephalosaurid yang tinggal pada zaman Kapur Akhir di Amerika Utara. Genus ini diwakili oleh spesies P. wyomingensis. Kerangka pachycephalosaurus secara keseluruhan belum pernah ditemukan. Selain tengkorak dengan kubah yang tebal, pachycephalosaurus yang hidup pada zaman Cretaceous masih memiliki lima buah jari di tangannya, dan begitu juga dengan bentuk gigi yang menyerupai Stegosaurus, yang hidup 100 juta tahun sebelumnya.

Kubah yang sangat tebal setinggi 20 centimeter yang melapisi tulang tengkorak pachycephalosaurus pada umumnya digunakan untuk bertempur, dimana sesama pachycephalosaurus saling menanduk dan membenturkan kepala antara satu sama lainnya. Bentuk kubah pada kepala dinosaurus tersebut juga akan mengakibatkan luka parah pada leher kedua pachycephalosaurus yang tengah bertarung. Berdasarkan pendapat beberapa ahli paleontologi, termasuk Jack Horner, Dracorex dan Stygimoloch sebenarnya merupakan bagian dari tahap pertumbuhan Pachycephalosaurus kubah belum terbentuk pada Dracorex dan masih dalam proses perkembangan pada Stygimoloch. Tanduk mahkota yang ada di sekitar kubah menyusut dan menjadi benjolan tulang pada Pachycephalosaurus.  



BRONTOSAURUS

 Brontosaurus (yang berarti “kadal kilat” (dari bahasa Yunani brontē/βροντη artinya ‘kilat’ dan sauros/σαυρος artinya ‘kadal’), adalah sebuah genus sauropoda dinosaurs yang sudah tidak dipakai lagi. Spesies Brontosaurus excelsus dinamakan oleh penemunya Othniel Charles Marsh, pada tahun 1879 dan nama ini tetap dipakai dalam literatur resmi sampai kurang lebih tahun 1974, meskipun sudah dikenil sebagai sebuah spesies dari genus yang telah disebut sebelumya, Apatosaurus, pada tahun 1903. 

Brontosaurus adalah dinosaurus yang mempunyai leher sangat panjang dan termasuk dinosaurus herbivora. Diperkirakan hidup di zaman kapur. Habitatnya biasanya di tepi danau dan di hutan. Namun, setelah beberapa tahun nama Brontosaurus diganti kembali menjadi Apatosaurus.

 

 

AMARGASAURUS


Amargasaurus (/yang berarti "La Amarga kadal" berasal dari bahasa Yunani kuno) merupakan genus dinosaurus sauropod dicraeosaurid dari periode Cretaceous Awal (130-125 tahun lamanya) yang sekarang Amerika Selatan. Amargasaurus bisa dibilang merupakan dinosaurus yang berukuran relatif kecil untuk sauropod, yang mencapai 10 meter (33 kaki) panjang. Dinosaurus ini juga akan menjadi herbivora berkaki empat dengan panjang, tengkorak rendah pada akhir leher panjang, relatif seperti Dicraeosaurus lainnya.

Namun, dinosaurus ini memakai dua baris paralel duri tinggi ke leher dan punggung, lebih tinggi daripada di sauropod lain yang dikenal. Duri ini telah direkonstruksi mendukung layar kulit, tetapi "berlayar kulit" hipotesis ditolak oleh Gregory S. Paul pada tahun 2000. [1] Ditemukan di La Amarga Arroyo (yang berarti "pahit sungai" dalam bahasa Spanyol) di Neuquen Provinsi, Argentina.

 

 

STEGOSAURUS

Stegosaurus [1] (diucapkan /ˈsteg.əˌsɔː.rəs/) artinya "kadal beratap", karena sisik besar di punggungnya (bahasa Yunani stego = piring/atap + sauros = kadal) adalah sebuah genus dinosaurus herbivora besar dari Awal Jurassic di Amerika Utara. Spesies ini adalah salah satu jenis dinosaurus yang paling mudah diidentifikasi, karena kedua baris sisik yang saling silang di punggungnya (dasar untuk nama ilmiahnya) dan 2 pasang duri panjang di ekornya (disebut thagomizer). 

Stegosaurus adalah salah satu dinosaurus paling tenang,namun penyerangnya seperti Allosaurus atau Saurophaganax akan menghadapi pertahanan kuat-lempeng dengan semburat merah(karena darah yang dipompakan ke dalam ruang lempengannya saat merasa terancam), serta ayunan ekor yang sangat berbahaya.Duri ekor Stegosaurus dapat mencapai lebih dari 1 m panjangnya,dan dapat melubangi pemangsa sampai sedalam 90 cm.Para paleontolog pernah menemukan fosil seekor Allosaurus dengan tulang belakang yang berlubang sepasang, membuktikan bahwa herbivora sekalipun,seperti Stegosaurus,bisa mematikan. 

 

 

ANKYLOSAURUS


Ankylosaurus adalah salah satu jenis dinosaurus yang memiliki tubuh sepanjang 9 meter (30 kaki),dan beratnya mencapai setidaknya 7 ton.Ankylosaurus memiliki tubuh yang dilindungi oleh semacam cangkang keras yang membuat tubuhnya tidak bisa diserang dengan mudah, bahkan oleh Tyrannosaurus-Rex.Perisai tulang setebal 5 cm melindungi tubuhnya yang pendek,yang disangga oleh empat kakinya yang kuat,pendek dan gemuk.

Di ekornya terdapat bola dari batu seberat 5 kg. Jika Ankylosaurus dihadang oleh lawannya, ia akan menyerang lawan tersebut dengan ekor kerasnya dan dalam sekejap lawannya akan terjatuh. Para ilmuwan dan ahli palaeontologi biasanya menyebut Ankylosaurus dengan sebutan 'Anky kecil'.



STYRACOSAURUS






Styracosaurus (yang berarti "kadal berduri" dari bahasa Yunani Kuno, styrax "duri" dan sauros "kadal") merupakan genus dari dinosaurus herbivora ceratopsian dari periode Cretaceous (tahap Campanian), sekitar 75,5-75 juta tahun yang lalu. Styracosaurus memiliki 4-6 tanduk panjang yang membentang dari frill dilehernya, tanduk kecil pada masing-masing pipinya, dan satu tanduk menonjol pada hidungnya yang mungkin dapat mencapai panjang 60 cm (2 kaki) dan lebar 15 cm (6 inchi). 

Styracosaurus adalah dinosaurus yang berukuran relatif besar, mencapai panjang 5,5 meter (18 kaki) dan berat hampir 3 ton. tingginya sekitar 1,8 meter (6 kaki). styracosaurus memiliki empat kaki pendek dan tubuh besar. Ekornya agak pendek. Tengkorak memiliki paruh dan gigi yang diatur dalam "baterai gigi", menunjukkan bahwa hewan ini memakan tanaman. Seperti ceratopsians lainnya, dinosaurus ini mungkin hewan bepergian dalam kelompok besar, seperti yang diperkirakan oleh bonebeds. Dinamakan oleh Lawrence Lambe pada tahun 1913, styracosaurus adalah anggota dari Centrosaurinae. Satu spesies, S. albertensis, saat ini dimasukan sebagai spesies dari genus styracosaurus. Spesies lain yang pernah dimasukan ke genus ini, kemudian dipindahkan kegenus lain.



               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar